Calon Perbekel Pemogan, Made Suwirya: Bangun Potensi Wisata dan Pelayanan Publik yang Akuntabel

  • 05 September 2019
  • 14:08 WITA
  • News
I Made Suwirya, SH (Foto: doc/istimewa)

Balitopnews.com, Denpasar - Sebagai salah satu Desa yang berada di area irisan dua destinasi wisata terpopuler di Bali yakni Kuta dan Sanur, Desa Pemogan sebetulnya juga memiliki potensi untuk dapat ikut menarik keuntungan dari kunjungan wisatawan. Setidaknya ada dua objek potensial yang apabila dimaksimalkan akan dapat menjadi sumber pendapatan Desa, objek tersebut yakni Sungai Taman Pancing dan Hutan Mangrove Pemogan.

Pandangan inilah yang menjadi perhatian dari, I Made Suwirya, SH., sebagai salah satu calon Perbekel Desa Pemogan yang akan mengikuti kontestasi pada pemilihan serentak yang dilaksanakan pada 27 Oktober 2019 mendatang.

"Luasan Desa Pemogan dan letaknya pada daerah irisan daerah pariwisata (Kuta dan Sanur, red), harapannya, kita juga ingin ada destinasi wisata di Pemogan ini, misalnya kita punya Taman Pancing, yang bisa kita maksimalkan lagi menjadi icon dari Desa Pemogan," ungkapnya.

"Kita juga punya hutan mangrove, yang kita lirik untuk dapat dikelola oleh desa nantinya menjadi destinasi wisata sebagai sumber pendapatan desa," ujarnya saat ditemui di sela-sela kesibukannya di Pemogan, Kamis 5 September 2019.

Menurut Made Suwirya lebih lanjut, letak Hutan Mangrove yang dekat dengan Tukad Taman Pancing memungkinkan untuk bisa dibuat konsep yang menyatukannya sehingga ini akan bisa menjadi aset yang strategis, dan kedepan Pemogan bisa lebih dilirik oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Selain mengembangkan dan memaksimalkan pengelolaan potensi wisata tersebut, dorongan untuk ngayah guna mewujudkan pelayanan publik yang transparan dan akuntabel menuju Desa Pemogan yang cerdas, maju, aman sejahtera berbasis Budaya Bali menjadi alasan yang memotivasinya untuk turut dalam Pemilihan Perbekel ini.

Kelak apabila terpilih sebagai Perbekel Desa Pemogan, sebagai bentuk upayanya membangun pemerintahan Desa yang transparan dan akuntabel, dirinya akan membuka luas ruang dialog dengan masyarakatnya. Ia akan hadir dalam setiap paruman-paruman banjar guna menyerap aspirasi sekaligus membangun transparansi dalam pengelolaan keuangan.

Sehingga denagan demikian menurutnya, akan terbangun kepercayaan masyarakat dengan Pemerintahan Desanya. Dengan kepercayaan tersebut maka, masyarakat akan memberikan dukungan dan mau berpartisipasi aktif dalam program-progam pembangunan Desanya.

"Saya akan hadir di setiap rapat banjar, saya akan membuka ruang dialog membangun transparansi dalam pengelolaan pembangunan. Dan itu juga terkait dengan pertanggungjawaban kita terkait pengelolaan keuangan. Selama ini publikasi hanya melalui baliho saya rasa masih kurang efektif," paparnya.

"Kita akan berbicaa langsung dan kita pun siap menerima masukan dan siap menerima kritikan. Jadi biar akuntabel dengan demikian kepercayaan masyarakat dengan pemerintahan desa menjadi kuat, sehingga partisipasi masyarakat akan tinggi dalam mendukung pembangunan desa," imbuhnya.

Suwirya optimis dengan berbekal pengalamannya aktif di berbagai organisasi selama ini dapat akan membuatnya mampu menjalankan roda pemerintahan desa dengan baik. Pengalaman kepemimpinannya selama ini yaitu menjadi ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Denpasar Selatan dari 2004 selama dua periode.

Selama masa mudanya ia juga turut aktif di organisasi pemuda desa yakni sebagai ketua Seka Teruna selama 2 periode di tahun 1996. Kemudian pengalam menjadi sekretaris banjar selama 5 tahun. Pernah dipercaya menjadi Ketua Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) Desa Pemogan. Dan saat ini ia juga dipercaya menjadi sekretaris Desa Adat Kepaon. (adhy)


TAGS :

Komentar