Buda Kliwon Wuku Gumbreg, Puncak Pujawali di Pura Goa Raja Taksaka. Sejumlah Pelinggih Berada di D

Suasana jaba sisi/ nistaning mandala Pura Goa Raja Taksaka

Balitopnews.com, Tabanan - Bertepatan dengan rahina Buda Keliwon wuku Gumbreg, Rabu (15 Januari 2020)  berlangsung karya pujawali di Pura Goa Raja Taksaka. Pura yang beji, mandala utama dan beberapa pelinggih lainnya berada di dalam perut bumi ini berlokasi di Banjar Gerokgak Gede, Desa Delod Peken Tabanan.

Mangku Gede Pura Goa Raja Taksaka Mangku Nyoman Rawet, Rabu (15/1) mengatakan, seperti pujawali-pujawali sebelumnya, pada pujawali kali ini berlangsung seperti biasa. Adapun dudonannya, diawali ngaturang pecaruan dan nganteb pujawali.

"Nganteb pujawali paling diawal, kemudian dilanjutkan di pelinggih ageng dan pelinggih-pelinggih penyacah," sebutnya.

Mangku Rawet kemudian menjelaskan bagi pemedek yang bertujuan sembahyang di pura ini tahapannya sebagai berikut. Persembahyangan diawali di pelinggih Ratu Gede Dalem Gumi. Selanjutnya di padmasana.

Persembahyangan selanjutnya dengan menuruni tangga untuk masuk kedalam goa. Begitu masuk dimulut goa, terdapat pelinggih utama sebagai stana stana Ida Bethara Siwa. Namun sebelum sembahyang dipelinggih ageng yang ada di goa utama, terlebih dulu melakukan persembahyangan di pelinggih beji yang posisinya masuk lagi ke goa yang mengarah ke kanan. Jarak goa utama dengan pelinggih Beji sekitar sepuluh meter.

Pada pelinggih beji tersebut juga terdapat sumber air berbentuk seperti sumur. Umat yang sembahyang di pelinggih Beji tersebut juga bisa nunas penglukatan di sumber air tadi.

Setelah itu persembahyangan dilakukan di pelinggih ageng dan pelinggih Dewi Kwam In. Terakhir pemedek sebaiknya melakukan persembahyangan di pelinggih Ratu Lingsir yang posisinya masuk ke goa cabang yang mengarah ke kiri.

Tanpa bermaksud promosi, Mangku Rawet mengatakan pura ini memiliki keterkaitan dengan Pura Giri Putri di Nusa Penida. Demikian pula posisi pura sama-sama ada didalam perut bumi.

Mangku Rawet menyayangkan, meskipun pura ini ada dijantung kota Tabanan dan kental dengan nuansa spiritual, justru sangat jarang dikunjungi umat dari sekitar lokasi pura. Umat yang datang justru kebanyakan dari luar Tabanan. Seperti umat dari Denpasar, Gianyar, Karangasem, Singaraja, Jembrana bahkan kalangan spiritual dari luar Bali. (Balitopnews.com/Ngr)


TAGS :

Komentar