Ketua Fraksi PDIP, Mediasi Kasus Jati Harum

  • 20 November 2017
  • 11:42 WITA
  • News

RedRiceBalinews.com
Usaha coffee luwak Jati Harum di Desa Pakraman  Soka Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Tabanan  yang sedang bermasalah karena dianggap melanggar peraturan daerah ( Perda )  tentang jalur hijau, dimediasi oleh Ketua Fraksi PDIP DPRD Tabanan I Nyoman Arnawa.

Politisi PDIP asal Wangaya Betan, Desa Mangesta, Kecamatan Penebel ini bertemu langsung dengan warga setempat di balai bajar Desa Pakraman Soka, Minggu malam ( 19/11/2017).

“Kedatangan saya menemui masyarakat karena diundang, sekaligus mendengar aspirasi dari masyarakat Desa Pakraman Soka Desa Senganan, Kecamatan Penebel,” jelas I Nyoman Arnawa. Ia yang kerap disapa Komet ini menambahkan, sebagai wakil rakyat merasa prihatin melihat situasi yang berkembang di lingkungan setempat Jatiluwih, Gunung Sari maupun Soka  yang belum tertata dengan baik. Terlebih dengan kasus jatiharum yang saat ini sedang dialami oleh masyarakat di Desa Pakraman Soka.
 
“ Saya merasa kasihan terhadap 40 tenaga kerja lokal asli dari Desa Pekraman Soka yang bekerja di Jati Harum. Dan saya akan memperjuangkan aspirasi masyarakat di Desa Pakraman Soka,” tandasnya.  Selaku anggota DPRD ia akan melakukan kajian terkait permasalahan tersebut.
I Made Ari Wirajaya pemilik jati harum yang juga hadir dalam pertemuan malam itu berharap besar kepada I Nyoman Arnawa selaku wakil rakyat memberikan  solusi yang tengah dihadapi oleh masyarkat Desa Pakraman Soka. Dijelaskanya, ia membangun usaha coffe luwak jatiharum semata mata untuk membangun desa dan untuk menampun anak anak yang ada di desa Pakraman Soka yang awalnya tidak memiliki pekerjaan. Dan akhirnya anak-anak tersebut memiliki pekerjaan.
“Saya prihatin dengan nasib anak anak yang telah bekerja. Saya juga minta maaf karena awam dengan aturan yang ada. Sebagai masayarkat saya akan penuhi aturan yang ada,” tandasnya.
Sementara itu  Bendesa Adat Desa Pakraman Soka I Wayan Esiawan berharap dengan hadirnya Nyoman Arnawa bisa membantu masyarkatnya. Apalagi sedang dilanda kasus jati harum. “Saya berharpa usaha coffe luwak Jati Harum tertap bisa berjalan. Karena usaha itu menyerap tenaga kerja sebanyak 40 orang lokal asal Desa Pakraman Soka,”tandasnya. RRBNC  
 


TAGS :

Komentar