Gabungan Musisi dan Insan Kreatif Bali Gelar Event Kolosal Bertajuk “Smile Bali Smile”

  • 19 Januari 2018
  • 21:36 WITA
  • News

RedRiceBalinews.com, DENPASAR
“Smile Bali Smile” merupakan acara pagelaran seni budaya lintas genre dan lintas generasi yang diselenggarakan oleh gabungan musisi dan pelaku kreatif yang ada di Bali. Acara ini akan melibatkan ribuan talent dari berbagai jenis seni dan keterampilan juga melibatkan berbagai komunitas.

Dalam konferensi persnya di Plaza Renon, Denpasar, Jumat ( 19/1/2018) , Alit Widiantara selaku Event Project Manager  menjelaskan bahwa acara ini akan  diselenggarakan tanggal 21 Januari 2018 di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar. Tujuanya untuk membuat bali “tersenyum” kembali.

“Melalui kegiatan ini kita ingin menunjukan Bali yang sebenarnya kepada dunia, sebagaimana kita tau pasca erupsi Gunung Agung, banyak pemberitaan negatif terkait kondisi di Bali, seolah-olah Bali ini sudah ditenggelamkan oleh lahar. Seperti tag line kami “Smile Bali Smile” apapun kondisinya, apalagi ini dari alam, kami ingin kita tetap bisa tersenyum melakukan aktifitas sesuai dengan kapasitas masing-masing. Jadi itu sebenarnya yang menjadi poin kami, mau menunjukan kepada dunia bahwa this is the real Bali, Bali aman” ungkapnya.

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam kepanitian sekaligus menjadi inisiator dari event ini adalah group band CRAZY HORSE, Joni Agung & Double T, dan Gus Mantra selaku pelaku kratif.
Benny Sugiharto, vokalis dari band CRAZY HORSE mengatakan bahwa munculnya ide acara ini berawal dari memperhatikan kondisi Bali saat ini, pasca erupsi Gunung Agung. Ia mengatakan, saat itu ia mampir di sebuah acara live music di Renon, dan bertemu dengan banyak band-band cafe yang sedang berkumpul disana. Dari sana ia mendapatkan informasi bahwa banya dari mereka yang telah diputus kontrak manggungnya akibat sepinya tamu wisatawan.” Hal itu yang kemudian membuat saya  berfikir untuk melakukan sesuatu. Mengajak para pelaku pariwisata, khususnya dari kalangan musisi untuk menunjukan kepedulian terhadap kondisi yang ada, dari obrolan itulah kemudian tercetus untuk membuat even ini,” ungkapnya.

Gus Mantra selaku konseptor untuk acara musik menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan lintas generasi yaitu banyak band-band yang mengusung tema 90’an yang akan tampil dalam acara ini seperti Black Burn, Dejavu, Rockness, dan yang lainnya. “Sementara untuk jenis genre music, even ini akan menampilkan berbagai jenis genre, yaitu jazz, reggae, blues, dan semua jenis music yang ada di Bali akan kita tampilkan dalam event ini,” tandasnya.

Selain itu, event ini juga akan menampilkan unsur-unsur tradisional yang disebut dengan konsep “Megecel”. Alit Widiantara menjelaskan bahwa konsep “Megecel” itu untuk mengingatkan kita akan kebiasaan-kebiasaan  zaman dulu yang ada di masyarakat Bali. Ia menegaskan, meskipun “megecel” diidentikan dengan metajen, yang berkonotasi negative, namun “megecel” yang ditampilkan dalam event ini tidak ada eksploitasi terhadap hewan ataupun judi. “ Selain itu panitia juga akan mengundang penjual Sate Kebet untuk dapat berjualan di area event, karena itu juga adalah sesuatu yang tradisional yang ada di masyarakat kita, dulu itu biasanya ada di saat odalan di pura,” jelas Widiantara.

Untuk waktu dan tempat, event “Smile Bali Smile” ini akan diadakan  pada tanggal 21 Januari 2018 di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, dari pukul 07.45 WITA sampai dengan 24.00 WITA. Saat ditanya apakan ada karcis yang harus dibeli oleh masyarakat yang ingin melihat acara ini, Yudi Irawan, selaku Humas acara mengatakan, event ini dapat disaksikan secara gratis oleh masyarakat. “Artinya acara ini bisa ditonton gratis tanpa dipungut biaya,” tegasnya. RRBNC
 


TAGS :

Komentar