Seafood Savers Indonesia Gelar Annual Meeting 2018 di Kuta

RedRiceBalinews.com, BADUNG
Organisasi Seafood Savers Indonesia kembali menggelar pertemuan tahunan atau yang disebut dengan Annual Meeting, diselenggarakan di Hotel Aston, Kuta, Badung, Selasa, 8 Mei 2018. Agenda meeting tahunan ini membahas evaluasi laporan hasil implementasi program kerja yang telah berjalan dan merumuskan program-program untuk tahun berikutnya.

Seperti diketahui, Seafood Savers merupakan organisasi yang dibentuk oleh yayasan World Wild Fund (WWF) Indonesia, beranggotakan perusahaan-perusahaan industri perikanan yang bergerak dengan pendekatan "step-wise approach" untuk mewujudkan kegiatan dan bisnis perikanan Nasional yang bertanggungjawab.

Hingga saat ini sudah 16 perushaan yang bergambung, diantaranya adalah sembilan perusahaan tangkap, enam perikanan budidaya dan dua perusahaan buyer (wholesaler dan ritel). Dalam periode tahun 2017-2018 ini dua perushaan anggota Seafood Savers berhasil mendapatkan sertifikat Aquaculture Stewardship Council (ASC), yaitu PT Mustika Minanusa Aurora dan PT Bumi Menara Internusa.

Dalam konferensi persnya, Manager of Aquaculture and Fisheries Improvement Program WWF Indonesia, Abdulah Habibi mengatakan akan terus mendorong dan memastikan agar semua anggota Seafood Savers terus melakukan langkah-langkah untuk terus melakukan perbaikan agar sesuai dengan standar sertifikasi yang dibutuhkan.

“WWF Indonesia akan terus memastikan setiap langkah perbaikan dalam komoditas perikanan budidaya yang diproduksi mengingat sertifikasi tersebut hanya berlaku bagi produk yang didaftarkan, begitupun dengan perikanan tangkap, kami akan terus memastikan agar semua anggota melakukan perbaikan-perbaikan yang dibutuhkan” paparnya.

Sementara itu, Imam Mustofa selaku Sunda Banda Seacape and Fisheries Leader of WWF Indonesia mengatakan Seafood Savers sebagai jembatan untuk mendapatkan sertifikat ekolabel, Seafood Savers memberikan dukungan teknis kepada perusahaan-perusahaan agar dapat lolos sertifikasi tersebut. “Seafood Saver ini sebagai jembatan, disini anggota akan mendapatkan teknikal support untuk mendapatkan sertifikat ekolabel” ungkapnya.

Pada kesempatan itu Seafood Savers juga memperkenalkan empat perusahaan yang baru bergabung sebagai anggota, yaitu; PT Iambeu, PT Mega Marine, PT Oceanus Natura, dan Fish’n Blues. Mereka mengakui bahwa untuk mendapatkan pengakuan kualitas melalui sertifikasi ASC tersebut dibutuhkan kerja keras dan biaya, bahkan menurut mereka biaya yang dibutuhkan bisa mencapai 20-30% dari biaya produksi, namun mereka mengatakan itu merupakan investasi untuk meningkatkan kualitas produk yang nantinya juga akan berdampak pada kepuasan konsumen. RRBNC


TAGS :

Komentar