Riset Mahasiswa Doktoral Unud Ungkap Kontribusi Desa Wisata terhadap Wacana Pariwisata Hijau di Bali Belum Optimal

Ir. Deddy Kurniawan Halim, M.M., Ph.D, (GP)

DENPASAR, Balitopnews.com -  Fakultas Pariwisata Unud menggelar Sidang Ujian Terbuka Promosi Doktor dengan promovendus Ir. Deddy Kurniawan Halim, M.M., Ph.D, (GP)  Senin (18 Juli 2022) di Gedung Pascasarjana Universitas Udayana, Kampus Sudirman.

Adapun Dewan penguji antara lain Prof. Dr. Made Budiarsa, M.A. ; Prof. Dr. Ir. Syamsul Alam Paturusi, M.S.P ; Dr. I Wayan Suardana, SST.Par., M.Par. ; Prof. Dr. Ir. Anastasia Sulistyawati, M.S., M.M., M.Mis., Ph.D., D.Th., D. Ag. ; Prof. Dr. Ir. Indayati Lanya, M.S. ; Prof. Dr. Ir. Made Antara, M.S. ; Dr. Yohanes Kristianto, S. Pd., M.Hum.. dan Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, S.E., M.M.A., M.A. Di hadapan Dewan Penguji, Halim berhasil mempertahankan disertasi berjudul “Model Desa Wisata Hijau (n-Green V) di Bali”.

Dalam disertasinya, Halim mengulas secara mendalam tentang Desa Wisata Hijau (DWH) di Bali yakni masih adanya kesenjangan antara pariwisata hijau yang diharapkan dengan ancaman kerusakan lingkungan yang terjadi akibat menjamurnya desa wisata. Penelitian Halim bertujuan untuk menjawab apakah desa wisata di Bali berkelanjutan dengan mengukurnya berdasarkan 5 variabel yakni  pariwisata hijau,  kebutuhan akan desa hijau (n-Green V), persepsi keberlanjutan, partisipasi masyarakat, pondok wisata,dan variabel demografis.

Hasil riset memperlihatkan ketiga pilar keberlanjutan (lingkungan, sosial, ekonomi) tidak mampu membentuk desa wisata hijau, sehingga Permenpar nomor 14 tahun 2016 perlu ditinjau ulang. Namun kombinasi dari kebutuhan lingkungan dan sosial secara bersama-sama bisa menciptakan desa wisata hijau.
Temuan lainnya mengungkapkan bahwa desa wisata di Bali masih berada pada posisi keberlanjutan lemah dan perlu ditingkatkan dengan memperhatikan aspek lingkungan daripada ekonomi, meningkatkan kesadaran wisata, menyusun standar jumlah minimal pondok wisata, melibatkan masyarakat dalam perencanaan, mengadopsi model keberlanjutan kuat, dan mengembangkan ekowisata dan agrowisata sebagai bentuk pariwisata hijau.Hasil riset tersebut diharapkan bisa menjadi basis model pengembangan desa wisata hijau di Indonesia.(gix)


TAGS :

Komentar