Ingin Jadi Pendakwah Cerdas dan Luas Cakupan Dakwahnya di Ruang Digital? Pahami Etikanya Di Sini

Topik ”Literasi dalam Berdakwah di Dunia Digital”, yang akan dibahas oleh tiga narasumber kompeten. Yakni, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB Muhammad Amin, Kepala Kantor Kemenag Lombok Barat Jalalussayuthy, dan Kepala Kemenag Kota Mataram H. Jaelani, serta Joan Permana selaku moderator

LOMBOK,Balitopnews.com – Berdakwah di masa kini makin luas dan menuntut para pendakwah tak ketinggalan zaman. Semua kemudahan di ruang digital mempercepat para pendakwah dalam memperkaya dan mendalami hadits, juga beragam surah dalam AlQuran. Tapi kemudahan itu menuntut kecakapan, agar tahu etika dan caranya.

 
Menyadari semakin besarnya pengembangan potensi belajar agama secara digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama komunitas pemuda di Lombok - Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggelar diskusi literasi digital secara online diikuti beberapa komunitas literasi digital dan sejumlah siswa dari berbagai sekolah di Lombok, Kamis (4 Mei 2023), mulai pukul 10.00 WITA. 

Para pendakwah, baik ustad maupun ustadzah, seantero Lombok bisa mengikuti acara besok pagi secara gratis. Caranya cukup dengan mendaftar ke link pendaftaran https://s.id/pendaftaranbalinustra0405. "Dapatkan e-sertifikat dari Kementerian Kominfo RI serta e-money senilai Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang beruntung," tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Rabu (3 Mei 2023).

Webinar kali ini mengupas topik ”Literasi dalam Berdakwah di Dunia Digital”, yang akan dibahas oleh tiga narasumber kompeten. Yakni, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB Muhammad Amin, Kepala Kantor Kemenag Lombok Barat Jalalussayuthy, dan Kepala Kemenag Kota Mataram H. Jaelani, serta Joan Permana selaku moderator

Terkait tema webinar, Kemenkominfo menjelaskan, di dunia digital, buat pendakwah zaman milenial lebih mudah dan tanpa batas. Sumber literasi belajar bisa diakses lebih luas bahkan tanpa batas dengan genggaman jemari. 

"Tapi, kebebasan itu bukan tanpa batas. Aturan dan etika menyangkut tata krama belajar di ruang digital mesti dipahami di mana pun. Termasuk menyangkut etika dan hak karya tulis orang lain yang mesti dihormati," urai Kemenkominfo.

Salah mengambil sumber literasi, lanjut Kemenkominfo, bukan hanya menyesatkan secara ilmiah. Tapi bisa memunculkan masalah hukum dalam proses belajar di kelas online, yang sejak era pandemi Covid-19 makin menjamur di seantero negeri.

Diskusi literasi digital di lingkungan komunitas merupakan salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat (komunitas) menuju Indonesia #MakinCakapDigital. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024,” tambah Kemenkominfo.

Untuk diketahui, program #literasidigitalkominfo tahun ini mulai dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

Tahun ini, program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman. 

Program IMCD selalu membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama. Yakni, kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital. 

Program IMCD diperlukan, karena berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan We Are Social, pengguna internet dan media sosial di Indonesia pada periode 2021-2022 sudah mencapai 220 juta orang. ”Padahal, pada 2019, jumlah itu tak lebih dari 175 juta orang,” jelasnya.

Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id. (Rls/Btnc) 


TAGS :

Komentar