Pilkel Serentak di Tabanan, 61 Newcomer Menang, 33 Incumbent Tumbang

Balitopnews.com, Tabanan

Dari 69 calon perkebel incumbent yang kembali bertarung pada pilkel serentak se Tabanan, Sabtu ( 26 Oktober 2019) hanya 36 yang lolos. Sedangkan sisanya sebanyak 33 calon perkebel incumbent bertumbangan.

 

Meski hampir 50 persen calon perbekel incumben yang tumbang, pilkel serentak yang diikuti 97 desa tersebut secara umum berjalan lancar dan aman. Sedangkan newcomer yang berhasil lolos sebanyak 61 orang.

 

Di kecamatan  Baturiti paling banyak calon incumbent yang tumbang. Dari delapan incumbent di delapan desa yang mengikuti Pilkel, hanya 1 incumbent yang masih bisa bertahan. Yakni calon perbekel Desa Baturiti I Ketut Matra dengan perolehan suara 1.633. Matra unggul dengan dua lawanya masing-masing I Made Sumadika dengan perolehan suara 1.430 dan I Wayan Santi Yasa dengan perolehan suara 711.

 

Selain di Kecamatan Baturiti, Kecamatan Penebel juga krisis incumbent yang bertahan. Dari 8 incumbent di 11 desa yang mengikuti Pilkel, hanya empat incumbent yang bertahan, sisanya juga tumbang. Adapun incumbent yang tumbang adalah calon perbekel Penatahan I Nyoman Kurnawiasa, calon perbekel Wongaya Gede I Made Megayana, calon perbekel Tengkudak I Made Subagiastera dan calon perbekel Penebel I Wayan Sukawirata.

 

Namun berbeda dengan di Kecamatan Tabanan yang mana newcomer  susah menembus pertahanan incumbent. Dari 12 incumbent di 12 desa di Kecamatan Tabanan, sebanyak tujuh incumbent masih bisa bertahan sisanya yakni 5 desa dimenangkan oleh calon perbekel newcomer.

 

Adapun tujuh incumbent yang berhasil lolos adalah calon Perbekel Dajan Peken I Nyoman Sukanada dengan perolehan suara 2.818, calon Perbekel Delod Peken I Gede Komang R Wisnawa dengan perolehan suara 1.782, calon perbekel Dauh Peken I Komang Sanayasa dengan perolehan suara 6.110, calon Perbekel Bongan I Ketut Sukarta dengan perolehan 2.159. Termasuk calon perbekel Sudimara incumbent I Nyoman Ariadi yang sebelum sempat diantar krama mendaftar berhasil lolos dengan perolehan suara 2.645, calon perbekel Gubug I Nengah Mawan dengan perolehan dengan perolehan suara 1.557 dan calon perbekel Sesandan I Nengah Suarya dengan perolehan suara 857.

 

Sementara itu calon Perbekel Baturiti I Ketut Matra yang lolos incumbent sendiri di Kecamatan Baturiti mengaku bersyukur. Hanya saja perjuanganya diakui cukup berat. Ini karena di Desa Baturiti ada 3 calon sementara hanya ada 4 desa adat, masing-masing Desa Adat Abang, Desa Adat Baturiti, Desa Adat Pacung, Desa Adat Bangah dan desa Adat Baturiti. Di Desa Adat Baturiti muncul dua calon. "Jadi otomatis pemilih akan terbagi," ujarnya.

 

Baginya perjuangan incumbent dalam Pilkel serentak ini, kembali lagi pada figure dan apa yang sudah diperbuat selama 6 tahun berjalan. Selama menjabat  jika dinilai layak dipilih kembali, tentu masyarakat akan mempertimbangkan. Jadi ini yang menjadi nilai plus incumbent. "Tetapi minusnya hanya saja ketika dinilai kurang berbuat terlepas faktor luar seperti politik dan lain-lain," tegasnya.

 

Oleh karena itu dia pun berterimakasih kepada masyarakat yang sudah mempercayai kembali untuk maju di Pilkel 2019. Semoga amanah rakyat dapat diperjuangkan. "Terimakasih kepada seluruh pihak," tambahnya.

 

Seluruh calon srikadi yang ikut berkompetisi Pilkel tahun ini, semuanya gatong alias gatal total. Empat srikandi yang tarung itu adalah Ni Wayan Mulyawati yang ikut tarung di Desa Lumbung Kecamatan Selemadeg Barat. Kemudian Ni Ketut Sumarniasih tarung di Desa Lumbung Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat,  Ni Wayan Sekarini ikut tarung di Desa Wangaya Gede, Kecamatan Penebel, Tabanan dan I Putu Sri Intari yang ikut tarung di Desa Gunung Salak, Kecamatan Selemadeg Timur. (Balitopnews.com/MD)


TAGS :

Komentar