Ceritakan Kisah Perang Puputan, Cok Ace: Fisik Kalah, Tapi Harga Diri Menang

  • 19 Oktober 2018
  • 02:05 WITA
  • News
Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, saat menyampaikan sambutannya

Balitopnews.com, Denpasar - Pemerintah Provinsi Bali menyambut peserta Temu Karya Nasional Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Pekan Inovasi Perkembangan Desa dan Kelurahan (Pindeskel) Tahun 2018 di Gedung Jayasabha, Rumah Jabatan Gubernur Bali, Jl. Surapati, No. 1, Dentim, Denpasar, Kamis (18/10).

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mewakili Gubernur Bali, I Wayan Koster yang pada saat itu tengah menyambut kedatangan presiden di Bandara Ngurah Rai, dalam sambutanya mengucapkan selamat datang kapada para peserta yang berasal dari seluruh Indonesia tersebut.

"selamat datang di pulau Bali kepada para undangan dan selamat datang di pulau cinta," ucapnya.

Pada kesempatan tersebut Cok Ace menceritakan sedikit sejarah dari pulau Bali, khususnya mengapa Bali dikenal dengan julukan Pulau Cinta.

Cok Ace mengatakan hal ini berawal dari sebuah film berjudul "Eat Pray Love" yang dibintangi oleh Julia Robert. Film ini berkisah seorang wanita (Julia Robert) yang sedang mencari arti kehidupan. Ia akhirnya menemukan pasangan hidupnya dan sekaligus menemukan arti kedamaian itu di Bali.

"Disebut pulau cinta karena dalam kisah perjalanan seorang gadis dari Roma mencari arti kehidupan dengan mempelajari yoga dan terakhir datang ke Bali bertemu dengan seorang peramal yang mengatakan kamu akan ketemu jodoh di Bali dan kisah ini diangkat dalam sebuah film yang dibintangi Julia Robert maka dari itulah Pulau Bali disebut Pulau Cinta," tuturnya.

Selain itu Cok Ace juga menceritakan kepada para hadirin bahwa Gedung Jayasabha tempat mereka berada saat ini adalah salah satu tempat paling bersejarah dari perjuangan rakyat Bali dalam melawan penjajah Belanda.

Area Gedung tersebut merupakan lokasi dimana terjadinya Perang Puputan, 112 tahun silam (20 September 1906). Di tempat inilah masyarakat Bali bersama Raja Badung bertempur habis-habisan demi menjaga kehormatan dan kedaulatan masyarakat Bali.

Cok Ace mengatakan meskipun masyarakat Bali bersama Raja Badung pada waktu itu mengalami kekalahan secara fisik dalam perang tersebut, namun menang secara ideologi dan harga diri.

"Disini masyarakat Bali bersama Raja Badung bertempur habis-habisan melawan penjajah kolonial walaupun secara fisik nyaris habis tetapi dari ideologi, secara harga diri kami menang," ucapnya.

Cok Ace mengatakan kepada para hadirin semangat itulah yang akan terus dijaga. Dan ia berharap semangat tersebut juga dapat menjiwai dalam pertemuan acara TTG-Pindeskel Tahun 2018 yang dilaksanakan selama tanggal 19-21 Oktober 2018 di kawasan GWK.

Sementara Anwar Sanusi, Sekjen Kementrian Desa Tertinggal dan Transmigrasi dalam sambutanya mengatakan menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Bali dan Wali kota Denpasar yang telah memberikan dukungan sebagai tuan rumah penyelenggara Gelar Teknologi Tepat Guna Nasional tahun 2018 yang ke 20 ini.

Acara ini merupakan ajang bagi para inventor, kreator dan inovator teknologi dari desa-desa berbagai daerah untuk mempromosikan hasil temuanya sehingga diketahui masyarakat luas.

Harapannya teknologi tepat guna tersebut dapat memberikan inspirasi khususnya bagi para pelaku pengusaha mikro, usaha kecil dan menengah di pedesaan dalam meningkatkan nilai tambah kualitas dan kwantitas hasil produksinya.

"Indonesia saat ini memiliki 74,957 desa dimana 82,77 persen adalah desa-desa yang berbasiskan pertanian dan ada juga desa yang berbasiskan teknologi yang lain diantaranya 900 desa memiliki potensi sebgai desa wisata," paparnya.

Sekjen mengatakan teknologi sangat penting dalam mendukung perkembangan perekonomian pedesaan. Teknologi yang sederhana dan dapat aplikatif akan memberikan nilai tambah bagi peningkatan produktifitas pertanian.

"Acara ini sangat penting karena bisa berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman terkait teknologi tepat guna yang sudah diaplikasikan baik yang sudah memberikan nilai tambah ataupun yang masih menjadi terobosan," ucapnya. (Adhi)


TAGS :

Komentar