Menjadi Daerah Ancaman Tsunami, Tabanan Gelar Renkon Tsunami

  • 03 Desember 2018
  • 09:55 WITA
  • News
Balitopnews.com, TABANAN 
Memiliki daerah pesisir yang membentang dari Kecamatan Kediri, Tabanan, Kerambitan, Selemadeg Timur, Selemadeg hingga Selemadeg Barat, Kabupaten Tabanan menjadi daerah acaman Tsunami.
 
Untuk itulah digelar  penyelenggaraan Uji Lapang Rencana Kontijensi (Renkon) Tsunami serta sebagai Pedoman dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Uji Lapang Renkon Tsunami di Kabupaten Tabanan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan melakukan kegiatan Penyusunan dan Finalisasi Rencana Informasi Lapangan (RIL),  Senin (3 Desember 2018)  di Ruang Rapat Dinas Tenaga Kerja Tabanan. 
 
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekda Tabanan I Nyoman Wirna Ariwangsa, Kepala BPBD Tabanan I Gusti Ngurah Sucita, OPD terkait, Tagana, PMI, Pramuka Peduli, SOS Desa Taruna Bali dan peserta dari 12 Desa Pesisir. 
 
I Gusti Ngurah Sucita menjelaskan adapun latar belakang kegiatan ini yakni untuk mempersiapkan dengan sebaik-baiknya pelaksanaan uji lapang rencana kontijensi ancaman tsunami Kabupaten Tabanan tahun 2018. 
 
“Uji lapang di daerah merupakan salah satu metode latihan yang dilaksanakan oleh seluruh unsur pelaku sesuai dengan bidang tugasnya dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilannya. Disamping itu juga sebagai metode untuk menguji kemampuan instansi yang dilaksanakan di daerah bencana yang mendekati situasi dan kondisi sebenarnya.” jelasnya. 
 
Pihaknya mengatakan berdasarkan nota kesepahaman BNPB dengan pemerintah kabupaten Tabanan yang berlaku untuk jangka waktu 5 tahun, pada akhir 2018 ini Pemkab Tabanan diberikan alokasi dana untuk kegiatan di bidang penguatan kelembagaan melalui kegiatan Penyusunan Rencana Kontinjensi dan Uji Lapangan. 
 
“Biaya dalam kegiatan ini dibebankan pada Rencana Anggaran Biaya atau RAB satuan Kerja BNPB melalui kegiatan penguatan PRB Daerah tahun 2018. Untuk kegiatan  hari ini akan diselenggarakan selama 2 hari dari tanggal 3 dan 4 desember 2018.” imbuhnya. 
 
Sementara itu Sekda Tabanan Wirna Ariwangsa memberikan apresiasinya atas kegiatan yang dilaksanakan. Dikatakannya partisipasi dalam penyusunan Rencana Kontijensi ini merupakan kegiatan yang sangat baik karena Kabupaten Tabanan mempunyai ancaman tsunami sehingga kesiapsiagaan perlu dibangun. Diharapkan bencana tsunami tidak terjadi, namun jika sampai terjadi, risiko yang ada bisa diminimalisasi. 
 
“Dengan didampingi oleh para narasumber, fasilitor nasional, fasilitator daerah saya harapkan kegiatan ini dapat berjalan dengan sukses dan kita siap untuk melakukan uji lapang.” ungkapnya. 
 
Dirinya menjelaskan, perencanaan kontijensi merupakan kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap kesiapsiagaan dan kegiatan ini diperlukan sebagai langkah kesiapsiagaan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya bencana termasuk kesiapan masyarakat. 
 
“Dengan peningkatan upaya kesiapsiagaan melalui penyusunan rencana kontijensi, diupayakan untuk dapat mengurangi ketidakpastian dampak bencana melalui pengembangan scenario dan asumsi-asumsi proyeksi skenario dan asumsi-asumsi proyeksi kebutuhan untuk tanggap darurat.” jelasnya. 
 
Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan pemaparan dari beberapa narasumber serta diskusi, salah satu narasumber tersebut adalah Ujang Dede Lasmana yang merupakan fasilitator nasional Renkon BNPB ( Badan Nasional Penanggulangan Bencana ) Pusat.  (Balitopnews.com / Made Donny ) 

TAGS :

Komentar