SMK PGRI 3 Denpasar Uji Keahlian dari 806 Muridnya

  • 21 Februari 2019
  • 08:57 WITA
  • News
Kepala Sekolah SMK PGRI 3 Denpasar, Drs. I Nengah Madiadnyana MM., (Foto : Balitopnews)

Balitopnews.com, Denpasar - Sebanyak 806 siswa-siswi SMK PGRI 3 Denpasar hari ini mengikuti Ujian Kompetensi Keahlian (UKK). Ujian ini melibatkan pihak asesor (penilai) dari eksternal, yaitu dari kalangan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI).

Ujian kompetensi itu bertujuan memberi lisensi kepada siswa, terkait keahlian bidang masing-masing. Karena untuk memudahkan mencari pekerjaan, para calon pencari kerja umumnya wajib memiliki sertifikat kompetensi keahlian. Tidak hanya itu, peserta didik juga diwajibkan memiliki sertifikat LSP.

Selain itu, melalui UKK ini juga akan diketahui sejauh mana penguasaan kompetensi keahlian dari siswa-siswi setelah selama tiga tahun proses pembelajaran yang dilalui. UKK ini juga sebagai legitimasi formal yang menunjukan bahwa mereka telah memiliki kompetensi atau keahlian di bidangnya masing-masing,

Oleh karena itu, setelah mengikuti serangkaian uji kompetensi ini, siswa akan memperoleh dua sertifikat, yakni sertifikat UKK dan sertifikat LSP. Nantinya, kedua sertifikat itu bisa dipergunakan siswa ketika melamar pekerjaan. Pemegang sertifikat LSP ini nantinya juga sangat diuntungkan, karena sertifikat itu memiliki jangkauan yang dapat menembus pasar kerja internasional.

Kepala Sekolah SMK PGRI 3 Denpasar, Drs. I Nengah Madiadnyana MM., menjelaskan UKK ini merupakan amanah yang wajib dilaksanakan dari Kurikulum Pendidikan 2013. Kurikulum di SMK, terangnya, mengisyaratkan komposisi antara praktik dan teori sebesar 70% : 30%, 70% praktek dan 30% adalah teori.

Kemampuan mempraktekkan teori dan keahlian yang mereka pelajari merupakan ukuran apakah berhasil atau tidaknya seorang siswa. Karena, terang Nengah Madiadnyana, “inilah yang akan menjadi bekal mereka untuk bisa bekerja di dunia usaha,” ucapnya, Kamis 21 Februari 2019, di Denpasar.

Proses UKK menurut Madiadnyana, yang juga Ketua Yayasan Pembina Lembaga Pendidikan (YPLP) ini termasuk proses yang penting dan paling menguras perhatian dan tenaga, dan sumber daya yang lainnya. Oleh karena itu, pihaknya telah betul-betul mempersiapkan, baik dari segi materi, fasilitas, dan juga pengujinya dengan baik. Dan untuk di Kota Denpasar, SMK PGRI 3 merupakan sekolah swasta pertama yang memiliki sertifikat LSP.

“Harapannya, saya berdo'a, dan mohon doanya juga supaya proses ini berjalan dengan lancar,” ungkapnya.

Sementara itu, terkait persiapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), Kepala Sekolah yang berhasil membawa SMK PGRI 3 Denpasar kembali menjadi juara umum dalam lomba Pekan Olahraga dan Seni Pelajar (Porsenijar) YPLP PGRI Denpasar ini mengatakan telah memulai tahapan sosialisasi.

Dirinya tetap optimis, bahwa SMK PGRI 3 Denpasar akan tetap menjadi pilihan favorit bagi calon siswa-siswi yang akan melanjutkan pendidikan menengah ke sekolah vokasi. Optimismenya tersebut didasari karena pihaknya selama ini selalu berkomitmen dengan kualitas.

“bagi kami kualitas adalah yang utama, setelah kualitas, kuantitas nantinya akan mengikuti. Untuk itu, kami selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, agar tetap mendapatkan kepercayaan untuk menyekolahkan putra putrinya disini (SMK PGRI 3 Denpasar),” ungkapnya.

Guna semakin mengoptimalkan pelayanan tersebut, SMK PGRI 3 Denpasar kini kembali membangun gedung baru, yang akan diperuntukan sebagai ruang praktik, fasilitas umum, dan tambahan ruang kelas belajar. “Ini adalah salah satu bentuk upaya kami untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat khususnya bagi putra-putrinya yang bersekolah di sini,” tutupnya.(nai)


TAGS :

Komentar