Bimtek Yayasan THK Bali, 17 Goals Pedomam Pembangunan Dunia dalam SDGs

  • 30 Juli 2019
  • 11:19 WITA
  • News

Yayasan Tri Hita Karana Bali (THK) mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Tri Hita Karana Awards 2019, Denpasar (30/7). (Foto: Istimewa)

 

Balitopnews.com, Denpasar - Sebagai tindak lanjut program Tri Hita Karana Tourism Awards & Accreditations (THK Awards) yang berlangsung sejak tahun 2000, Yayasan Tri Hita Karana Bali (THK) mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Tri Hita Karana Awards 2019,

 

Kegiatan ini juga menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan dalam pengisian kuesioner serta memberi pembekalan bagi calon peserta (calon terakreditasi) untuk mempersiapkan ‘portofolio’ (bukti-bukti) yang bertujuan untuk mendokumentasikan aktivitas Tri Hita Karana di lingkungan manajemennya.

 

Ketua Yayasan THK Bali, Ir. I Gusti Ngurah Wisnu Wardana mengungjapkan, hingga kini Program THK Awards ini dilaksanakan secara konsisten dan simultan, dimana proses penilaian ini memiliki 6 (enam) tahapan.

 

"Tahapannya ada 6 yakni; Initial screening yang bertujuan untuk menjaring calon peserta. Pelatihan dasar (Bimte,red). Penyebaran daftar pernyataan (Kuesioner) yang akan diisi oleh masing-masing peserta. Site inspection tahap I dan II, tabulasi data, rapat penentuan grade. Pengumuman grade dari masing-masing terakreditasi. Dan, Penganugerahan THK Awards yang sekaligus dirangkai dengan penyelenggaraan “Balinese Foods Festival,” paparnya di PT Indonesia Power, Selasa, 30 Juli 2019.

 

"Sementara Pelatihan Dasar ini sendiri, dibagi menjadi 2 hari yaitu pada hari Selasa 30 Juli 2019 yang diikuti oleh peserta dari Daya Tarik Wisata (DTW), Kampus/Perguruan Tinggi, Dinas/ Kantor Pemerintahan/Instansi dan Sekolah (SMA/SMK/SMP Negeri/Swasta). Sedangkan pada hari kedua, Rabu, 31 Juli 2019 peserta berasal dari Hotel bintang 1,2,3,4,5, Boutique, Melati, namun mengingat membludaknya peserta THK Awards 2019, maka hari ini juga disisipkan beberapa peserta dari hotel," imbuhnya.

 

Lebih lanjut, Ngurah Wisnu mengatakan pada pelaksanaan THK Awards 2019 ini tercatat 182 hotel dan Instansi terdiri atas 54 hotel Bintang 5; 16 hotel Boutique; 48 hotel Bintang 4; 8 hotel Bintang 1,2 dan 3; 5 hotel Melati; 12 DTW (daya tarik wisata); 12 Instansi Pemerintah termasuk Rumah Sakit dan Yayasan; 21 Sekolah (SMP dan SMA); serta 7 Kampus/Perguruan Tinggi.

 

Pada kesempatan tersebut, Ngurah Wisnu juga memaparkan makna Filosofi Tri Hita Karana (THK) sebagai pandangan hidup (way of life) masyarakat Bali sesuai dengan tujuan pembangunan milenium (MDGs - Millenium Development Goals) yang telah ditetapkan oleh PBB (Perserikatan Bangsa - Bangsa) dan kemudian sejak tahun 2015 menjadi SDGs (Sustainable Development Goals).

 

Sedangkan Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Wayan Adnyana dalam sambutan yang dibacakan oleh Kepala Bidang Cagar Budaya dan Permuseuman, Drs.I Gede Sridharma, M.Si menjelaskan, dari 17 Goals yang menjadi pedomam pembangunan dunia dalam SDGs tersebut, bila disusun menjadi Piramida, maka 10 Goals merupakan aktivitas Pawongan, 5 Goals adalah aktivitas Palemahan dan 2 Goals berikutnya adalah aktivitas Parahyangan dimana puncak dari 17 Goals dari SDGs itu adalah kebahagiaan (Happiness).

 

"Dan, ini sekali lagi merupakan aktivitas Tri Hita Karana yang terangkai menjadi aktivitas yang holistik dari ketiga bidang," ujarnya.

 

"Pemerintah Provinsi Bali dengan Program “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” Mewujudkan Bali Era Baru selalu mendorong seluruh komponen masyarakat Bali menerapkan falsafah THK dalam kehidupannya sehari-hari untuk mempercepat terwujudnya harmonisasi, kesejahteraan dan kebahagiaan masyarakat melalui pelaksanaan pembangunan," paparnya.

 

Dengan demikian, ungkapnya lebih lanjut, pelaksanaan pembangunan di Bali akan selalu menjunjung tinggi harmoni dan kebersamaan. Salah satu wujud nyata yang diharapkan dalam penerapan THK ini adalah tidak terjadinya konflik dalam proses pembangunan, baik di lingkungan internal stakeholders maupun eksternal.

 

Pelaksanaan pembangunan yang menjunjung tinggi harmoni dan kebersamaan akan menyebabkan terjadinya suasana tenang dan damai dalam kehidupan masyarakat Bali. Hal ini sangat mempengaruhi image Pulau Bali (yang sangat tergantung dari sektor pariwisata) di mata masyarakat dunia. Tutupnya. (rud/adhy)


TAGS :

Komentar