Gelar Pameran dan Lomba Lukisan Perdana, IWS Percepat Perkembangan Lukis Cat Air Indonesia

  • 01 Agustus 2019
  • 15:52 WITA
  • News

Konferensi pers International Watercolor Society (IWS) Indonesia dalam pembukaan pameran finalis dan pemenang lomba lukis cat air IWS 2019. Nusa Dua, Badung, Bali (1/8). (Foto: Ricky)

 

Balitopnews.com, Badung.- International Watercolor Society (IWS) Indonesia telah usai menggelar perlombaan perdana lukisan dengan media cat air tahun 2019. Tahap awal perlombaan itu diikuti oleh seniman dari  73 negara dengan total 986 karya lukisan.

Dalam rangkaian acaranya, IWS juga menggelar pameran karya lukis dari para seniman yang masuk menjadi finalis dalam perlombaan itu. Pameran hasil karya para finalis dan pemenang lomba digelar di gedung ABBC Nusa Dua, Badung, Bali (1/8). Pameran yang bertema @rtqualle itu akan di gelar selama 1 minggu penuh. Dari pameran itu, para juri juga ikut serta menampilkan lukisan mereka di dalam gaya khas masing-masing.

Agus Budiyanto, ketua IWS Indonesia dan juga pelukis professional cat air Indonesia dalam pers rilisnya mengharapkan perlombaan dan pameran lukisan ini dapat mempercepat Indonesia agar dapat di perhitungkan dalam kancah seni lukis cat air di dunia. “Kompetisi perdana ini di harapkan mempercepat menjadi lebih di perhitungkan dalam kancah pergaulan seni lukis cat air," terangnya.

Selain itu, Addy Soetriyono yang juga sebagai kurotor dalam perlombaan kali ini, menjelaskan bahwa lukisan-lukisan karya anak bangsa yang ikut berlomba tidak kalah bagus apabila di bandingkan dengan karya lukisan dari negara lain. “Anda lihat nanti,betul-betul anda akan jumpai bahwa seniman Indonesia sungguh tidak kalah,” paparnya.

“Jadi saya ikut merasa bangga, Indonesia sungguh tidak kalah. Bahwa Indonesia juga ada yaa.. yang mendapat juara," imbuhnya .

Dalam kesempatan ini juga , ketua tim juri penilaian Srihadi Sudarsono, seorang pelukis terkemuka Indonesia berharap dengan adanya pergelaran pameran ini, karya lukis dengan menggunakan cat air menjadi popular seperti lukisan-lukisan yang menggunakan media lain. Persoalan itu menurutnya juga akibat kurangnya publikasi dari  karya lukis cat air.

“Supaya memperkenalkan. Ini (melukis dengan cat air ,-red) bukan hal yang baru sebetulnya. Cuma tidak di pelihara dan di populerkan.  Karena ini (lukisan cat air, -red), harus berkembang sama-sama dengan karya cat minyak dan karya  lain,” terangnya.

“Sepertinya, anggaplah hari ini menghargainya(karya cat ait) terlambat atau tertinggal. Itu karena kita sendiri tidak sering memperkenalkannya ke publik,“ imbuhnya.    

Dalam perlombaan kali ini, IWS memperlobankan dua kategori yaitu kategori figurative atau Representation dan kategori non-figuratif atau non-representation. Dari kategori Figurative, pelukis Indonesia atas nama Ngurah Darma mendapat juara ketiga dengan lukisanya yang bertema Balines Girl. Sedangkan untuk kategori non-figurative, pelukis Indonesia atas nama Umi Haksmi juga mendapatkan juara ketiga dengan tema lukisannya Beyond The Horizon#2. (rs)


TAGS :

Komentar