Sejumlah Pipa Perumda TAB Pecah, Aliran Air ke Kosumen Sempat Terganggu    

  • 08 Agustus 2022
  • 22:08 WITA
  • News
Pipa pecah sedang diperkaiki oleh petugas TAB

TABANAN,Balitopnews.com – Pecahnya pipa milik Perumd Tirta Amertha Bhuana (TAB) Tabanan di sejumlah titik mengakibatkan terganggunya aliran air kepada pelanggan. Namum kondisi itu tidak berlangsung lama, karena sudah mampu ditangani.

 

Beberapa titik yang pecah  terjadi di beberapa wialyah seperti Banjar Tanah Pegat, Gubug pada pipa titik 4 dan 5, Sanggulan Desa pipa 6 begitu juga dengan Pandak Pasti, Kediri. Sementara  di wilayah Mekarsari pipa 2 dan 4 mengalami kebocoran, begitu juga terjadi di wilayah Bongan dekat Polsek Kota, depan Dinas Pertanian, Pulau Nias dan lokasi lainnya. (md)

 

Kepala Bidang Hubungan Langgana Perum Tirta Amertha Buana (TAB) IB Marjaya Wirata didampingi Kasi Humas I Wayan  Agus Suanjaya ketika dikonfirmasi Senin (8 Agustus 2022) mengatakan penyebab pecahnya pipa di sejumlah titik karena adanya tekanan air yang begitu besar. “Derasnya air dari hulu karena faktor hujan yang saat ini   masih terjadi kususnya di daerah utara,” jelas Gus Marjaya.

 

Menurut Gus Marjaya Wirata, saat ini musim hujan masih juga terjadi. Hal ini berimbas pada debit air di seluruh  sumber air  yang dikelola PT TAB. Dengan melimpahnya pasokan dan debit air tersebut justru menimbulkan persoalan . Banyak pipa distribusi mengalami pecah karena tidakmampu menampung debit air yang meningkat signifikan.

 

“Namun demikian semuanya langsung kami bisa atasi, tidak harus menunggu sampai 24 jam. Apalagi kini ada tim inspeksi yang melihat langsung proses perbaikan,” jelas Gus Marjaya diamini Agus Suanjaya.

 

 

“Untuk wilayah yang belum bisa dijangkau layanan PDAM, pengadaan air bersih ditangani desa atau banjar baik secara swadaya maupun swakelola,” sebut pejabat yang akan memasuki masa pensiun per 24 Agustus 2022 ini.

 

Namun demikian, pihaknya siap memberikan pendampingan kalau mereka bersurat ke bupati dan diteruskan ke PDAM. Apalagi pengelolaan air bersih baik secra swadaya maupun swakelola tidak hanya untuk satu atau dua tahun. Tetapi untuk jangka Panjang, sehingga butuh pengelolan yang lebih professional.

 

“Kami siap membantu , selama ada permohoan lewat bupati, tapi pendampingan tidak terus menerus,” tandasnya.

 

 

Diakui, karena sulit dan beratnya mengelola air bersih secra swadya maupun swakelola, banyak Pamsimas atau PAM desa menyerahkan kepada Perumda TAB  Tabanan DAM. Hal terebut terjadi diwilayah Pupuan, Marga dan Baturiti termasuk di Kecamatan Tabanan.  (Md)


TAGS :

Komentar