Disparda Kota Denpasar Dan PUPAR Unud Kaji Pengeluaran Wisatawan Tahun 2023

Kajian terhadap pengeluaran wisatawan tahun 2023, kerjasama PUPAR LPPM UNUD dan Disbudpar Kota Denpasar

DENPASAR, Balitopnews.com - Dinas Pariwisata  Kota Denpasar bekerjasama dengan Pusat Unggulan Pariwisata Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakan Universitas Udayana (PUPAR LPPM Unud) melaksanakan kajian terhadap pengeluaran wisatawan tahun 2023, Kamis (30 Maret 2023).  

Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwiasa Kota Denpasar, Made Sugiani mengatakan kajian ini merupakan indikator kinerja utama Unud di Dinas Pariwisata Kota Denpasar.

"Jadi kami mohon kesiapan tim PUPAR untuk memulai kajian April 2023 ini,” ucapnya.

Ketua PUPAR Unud Dr. Agung Suryawan Wiranatha menyampaikan apresiasi kepada Dispar Kota Denpasar yang terus berupaya memperbaharui data kepariwisataan. Langkah ini, kata Agung Suryawan, sangat penting dan strategis untuk mengetahui perkembangan kepariwisataan di Kota Denpasar.

"Kajian pengeluaran wisatawan sangat bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana kontribusi pariwisata terhadap peningkatan perekonomian di Kota Denpasar,” tegas Ketua Senat Fakultas Teknologi Pertanian Unud itu. 

Peneliti PUPAR Dr. Nyoman Ariana, M.Par.,  menjelaskan kajian ini ditujukan untuk menganalisis karakteristik dan persepsi maupun pengeluaran wisatawan yang menginap di Kota Denpasar. Dengan memahami karakteristik dan persepsi wisatawan yang berkunjung ke Kota Denpasar diharapkan dapat mendeskripsikan kondisi pariwisata yang terkesan tidak sedang baik-baik saja saat ini. Wisatawan yang datang ke Bali tidak semata-mata berkreasi atau membelanjakan uangnya, tetapi ada juga memiliki agenda tersembunyi untuk mengais rejeki. Contohnya, wisatawan Suriah dan Ukraina ber-KTP Bali dan wisatawan nyambi jadi “penghibur” yang langsung maupun tidak langsung merugikan masyarakat lokal sekaligus merusak citra kepariwisataan Bali itu sendiri. 

Dr. Nyoman Ariana menambahkan karakteristik wisatawan yang menginap di Denpasar akan ditelaah dalam berbagai variabel seperti geografis, demografis, psikografis dan preferensinya. Sedangkan aspek pengeluaran dikaji dari aspek biaya untuk akomodasi, konsumsi, berbelanja, pramuwisata, retribusi, maupun biaya menikmati aktivitas wisata seperti watersport, spa/wellness.

Pada rapat itu dibahas draft kuesioner yang menjadi instrumen kajian. Diskusi yang dilakukan terbuka dan mendalam antara praktisi penyusun kebijakan dan peneliti pariwisata berhasil menyusun kuesioner yang sesuai dengan kebutuhan penggalian data spending money wisatawan. Made Sugiani menilai kuesioner yang dihasilkan sangat komfrehensif sehingga tim kajian pengeluaran wisatawan di Kota Denpasar siap bekerja.

 “Draft proposal dan kuesioner sudah mengakomodasi masukan kami pada rapat awal yang dilaksanakan secara daring, 24 Februari 2023. Saya pikir semua sudah fix sehingga Tim PUPAR siap untuk terjun ke lapangan menggali data,” tegasnya.(rls)


TAGS :

Komentar